Seusai daripada peperangan tabuk, Rosulullah S.A.W berjalan sambil menuntun ontanya, dilihatnya dari jauh ada seorang bapak kuli bangunan yang sedang memecahkan batu, lalu Rosulullah S.A.W menghampiri bapak kuli bangunan tersebut sambil bertanya kepada bapak kuli bangunan tersebut, kenapa tangan bapak begitu hitam dan kasar ? mengapa tangan bapak melepuh dan kasar ? bapak kuli bangunan tersebut menjawb, maafkanlah aku ya Rosulullah S.A.W jika tangan ku belum dibersihkan. Karna tangan ini lah aku menghidupi keluarga ku, maka kemudian Rosulullah S.A.W mengambil tangan bapak tersebut lalu menciumnya, lalu beliau Rosulullah S.A.W bersabda, Demi Alloh ini tangan adalah tangan yang tidak akan tersentuh api neraka.
Sungguh Akhlaq dan budi pekerti Rosulullah S.A.W yang sangat luar biasa, karna dari riwayat para ahli sejarah, nabi muhammad tidak pernah mencium tangan tokoh-tokoh quraisy, para penguasa negara, para bangsawan, justru Rosulullah S.A.W mencium tangan bapak kuli bangunan tersebut. Akhlaq dan budi pekerti Rosulullah S.A.W tersebut lah yang ditiru para sahabat sampai menghujam ke lubuk hati para sahabat hingga para sahabat memiliki rasa cinta yang luar biasa terhadap Rosulullah S.A.W.
Pelajaran yang bisa kita petik disini adalah, janganlah kita meremehkan orang lain dengan melihat masa lalu nya, karena ketahuilah orang yang pernah ingin membunuh Rosulullah S.A.W ketika wafatnya terbaring disisi Rosulullah S.A.W, siapakah itu, dia adalah sayyidina umar bin khottob RA. Jangan pernah kita melihat orang dari masa lalunya, karna tatkala ada seorang laki-laki yang dulunya selalu menghunuskan pedangnya untuk memerangi agama Alloh S.W.T, tatkala dia menjadi sahabat Rosulullah S.A.W, pedangnya menjadi syaifullah, siapakah itu ? dialah Sayyidina Khalid bin wallid RA. Jangan kalian lihat dari harta dan status seseorang ditambah rupanya yang kurang menawan, karna sahabat julaibib, tatkala dia meningaal dunia, Rosulullah S.A.W bertanya kepada para sahabat nya dipeperangan uhud, kalian kehilangan siapa dipeperangan uhud ini ? para sahabat mengatakan kami kehilangan pamanmu, sayyidina hamzah, yang lain mengatakan kami kehilangan sayyidina mushab bin umair, yang lain mengatakan kami kehilangan amr bin jamuk, Rosulullah S.A.W mengatakan, “aku kehilangan sahabatku Julaibit, dia adalah bagian dari aku dan aku bagian darinya, dia adalah bagian dari aku dan aku bagian darinya, dia adalah bagian dari aku dan aku bagian darinya diulang-diulang sampai 3x. Rosulullah berkata, cari itu sahabat julaibit, cari itu sahabat julaibit, maka dicari dan ditemukan sahabat julaibit dalam keadaan sudah tidak bernyawa dengan punggungnya tertusuk 10 tombak karena membela Rosulullah S.A.W. Sahabat Julaibit wajahnya tidak ganteng, tubuhnya tidak rupawan, tetapi bidadari surga berebut ingin mengejar sahabat julaibit, karna apa ? karna cintanya sahabat julaibit terhadap Rosulullah S.A.W. Jangan anda melihat status dan harta dari seseorang, ,karna sandal emas nya firaun ada didalam nerakanya Alloh taala, tapi sahabat bilal, sandal jepit usang nya ada didalam surga.
Semoga hal ini bisa menggugah hati kita utk selalu menelaah, membaca kemudian kita ajarkan kepada keluarga kita akan akan siroh perjalanan Rosulullah S.A.W agar kita tahu betapa agung dan maha sempurna nya Alloh S.W.T dalam memilih dan menciptakan Rosulullah sebagai nabi kita, rosul kita,guru kita.
( Ustadz Alwi bin Ali Alhabsyi dalam khutbah Jumat )
0 komentar:
Posting Komentar