Apakah metode pengobatan Ruqyah adalah metode pengobatan yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?
Dengan berdasarkan literatur yang terdapat didalam kitab-kitab klasik yang Mu’tabar yang bisa dijadikan sebagai referensi, maka terdapat sebuah kesimpulan sebagai berikut:
Allah swt berfirman:
Dan kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.
Didalam Tafsir Al-Qurthubi disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa “Ruqyah adalah tidak dilarang selama didalamnya tidak mengandung Syirik dan barang siapa mampu memberikan manfa’at kepada saudaranya, maka lakukanlah.”
Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau pernah berkata kepada Tsabit: “Apakah engkau ingin aku me-Ruqyahmu dengan Ruqyah Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam?.” Sahabat Tsabit menjawab: “Iya.” Kemudian sahabat Anas bin Malik berdoa: “Ya Allah, tuhannya manusia, penghilang sakit, sembuhkanlah, engkaulah yang maha penyembuh, tidak ada penyembuh kecuali engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit”. (Hr. Bukhari)
Ar-Ruqyah secara etimologi adalah berarti mantra, jampi, jimat. Sedang Al-Ruqyah terminologi adalah sebuah metodologi pengobatan dengan menjadikan ayat Al-Qur’an, Dzikir dan do’a sebagai media untuk penyembuhan dari berbagai macam penyakit termasuk dari gangguan jin bahkan sihir.
Metodologi pengobatan semacam Ruqyah ini telah ada pada masa Rasululullah saw dan acapkali dilakukan pada era Sahabat.
Berdasar hal itu pula para Ulama’ sepakat dan menyatakan bahwa metode pengobatan Ruqyah adalah diperbolehakan dengan ketentuan tidak mengandung kemusyrikan.
Imam Abu Zakariya Muhyiddin Yahya Ibnu Syaraf AN-Nawawi yang lebih populer dengan sebutan Imam Nawawi mengutip pernyataan Imam Al-Baihaqi yang menyatakan bahwa metode pengobatan semacam Ruqyah ini, apabila dengan menggunakan sesuatu yang tidak pernah dikenal (selain ayat Al-Qur’an, dzikir, do’a) sebagai metode atau seperti yang dilakukan oleh orang-orang Jahiliyah dengan menyandarkan kesembuhan berasal dari Ruqyah (bukan dari Allah swt) adalah tidak boleh. Namun apabila metode pengobatan semacam ini (Ruqya) dengan menggunakan sesuatu yang dikenal (ayat Al-Qur’an, Dzikir, do’a) sebagai metode dengan mengaharap berkahnya dan menyandarkan bahwa kesembuhan adalah dari Allah swt, maka hukumnya adalah boleh. Wallahu a’alam bis Shawab.
ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ ج ١٠ ص ٣١٩
ﻭَﻧُﻨَﺰِّﻝُ ﻣِﻦَ ﭐﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟِّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ .. [ ﺍﻹﺳﺮﺍﺀ : 82 ] ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ": ﻟَﺎ ﺑَﺄْﺱَ ﺑِﺎﻟﺮُّﻗَﻰ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻓِﻴﻪِ ﺷِﺮْﻙٌ ﻭَﻣَﻦِ ﺍﺳْﺘَﻄَﺎﻉَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻔَﻊَ ﺃَﺧَﺎﻩُ ﻓَﻠْﻴَﻔْﻌَﻞْ ." ﻗُﻠْﺖُ : ﻗَﺪْ ﺫَﻛَﺮْﻧَﺎ ﺍﻟﻨَّﺺَّ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨُّﺸْﺮَﺓِ ﻣَﺮْﻓُﻮﻋًﺎ ﻭَﺃَﻥَّ ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﺎ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﻛِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓَﻠْﻴُﻌْﺘَﻤَﺪْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ . ﺍﻟْﺨَﺎﻣِﺴَﺔُ - ﻗَﺎﻝَ ﻣَﺎﻟِﻚٌ : ﻟَﺎ ﺑَﺄْﺱَ ﺑِﺘَﻌْﻠِﻴﻖِ ﺍﻟْﻜُﺘُﺐِ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺃَﺳْﻤَﺎﺀُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻋْﻨَﺎﻕِ ﺍﻟْﻤَﺮْﺿَﻰ ﻋَﻠَﻰ ﻭَﺟْﻪِ ﺍﻟﺘَّﺒَﺮُّﻙِ ﺑِﻬَﺎ ﺇِﺫَﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺮِﺩْ ﻣُﻌَﻠِّﻘُﻬَﺎ ﺑِﺘَﻌْﻠِﻴﻘِﻬَﺎ ﻣُﺪَﺍﻓَﻌَﺔَ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦِ . ﻭَﻫَﺬَﺍ ﻣَﻌْﻨَﺎﻩُ ﻗَﺒْﻞَ ﺃﻥ ﻳﻨﺰﻝ ﺑﻪ ﺷﻲ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦِ . ﻭَﻋَﻠَﻰ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻘَﻮْﻝِ ﺟَﻤَﺎﻋَﺔُ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢِ، ﻟَﺎ ﻳَﺠُﻮﺯُ ﻋِﻨْﺪَﻫُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳُﻌَﻠَّﻖَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﻬﺎﺋﻢ ﺃﻭ ﺑﻨﻰ ﺁﺩﻡ ﺷﻲ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌَﻠَﺎﺋِﻖِ ﺧَﻮْﻑَ ﻧُﺰُﻭﻝِ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦِ، ﻭَﻛُﻞُّ ﻣَﺎ ﻳُﻌَﻠَّﻖُ ﺑَﻌْﺪَ ﻧُﺰُﻭﻝِ ﺍﻟْﺒَﻠَﺎﺀِ ﻣِﻦْ ﺃَﺳْﻤَﺎﺀِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻭَﻛِﺘَﺎﺑِﻪِ ﺭَﺟَﺎﺀَ ﺍﻟْﻔَﺮَﺝِ ﻭَﺍﻟْﺒُﺮْﺀِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ، ﻓَﻬُﻮَ ﻛَﺎﻟﺮُّﻗَﻰ ﺍﻟْﻤُﺒَﺎﺡِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻭَﺭَﺩَﺕِ ﺍﻟﺴُّﻨَّﺔُ ﺑِﺈِﺑَﺎﺣَﺘِﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦِ ﻭَﻏَﻴْﺮِﻫَﺎ . ﻭَﻗَﺪْ ﺭَﻭَﻯ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﻭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ( ﺇِﺫَﺍ ﻓَﺰِﻉَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓِﻲ ﻧَﻮْﻣِﻪِ ﻓَﻠْﻴَﻘُﻞْ ﺃَﻋُﻮَﺫُ ﺑِﻜَﻠِﻤَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺘَّﺎﻣَّﺔِ ﻣِﻦْ ﻏَﻀَﺒِﻪِ ﻭَﺳُﻮﺀِ ﻋِﻘَﺎﺑِﻪِ ﻭَﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦِ ﻭَﺃَﻥْ ﻳَﺤْﻀُﺮُﻭﻥِ ( . ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳُﻌَﻠِّﻤُﻬَﺎ ﻭَﻟَﺪَﻩُ ﻣَﻦْ ﺃَﺩْﺭَﻙَ ﻣِﻨْﻬُﻢْ، ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳُﺪْﺭِﻙْ ﻛَﺘَﺒَﻬَﺎ ﻭَﻋَﻠَّﻘَﻬَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪِ . ﻓَﺈِﻥْ ﻗِﻴﻞَ : ﻓَﻘَﺪْ ﺭُﻭِﻱَ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ": ﻣَﻦْ ﻋَﻠَّﻖَ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭُﻛِﻞَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ." ﻭَﺭَﺃَﻯ ﺍﺑْﻦُ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ ﻋَﻠَﻰ ﺃُﻡِّ ﻭَﻟَﺪِﻩِ ﺗَﻤِﻴﻤَﺔً ﻣَﺮْﺑُﻮﻃَﺔً ﻓَﺠَﺒَﺬَﻫَﺎ ﺟَﺒْﺬًﺍ ﺷَﺪِﻳﺪًﺍ ﻓَﻘَﻄَﻌَﻬَﺎ ﻭَﻗَﺎﻝَ : ﺇِﻥَّ ﺁﻝَ ﺍﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ ﻟَﺄَﻏْﻨِﻴَﺎﺀٌ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙِ، ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺘَّﻤَﺎﺋِﻢَ ﻭَﺍﻟﺮُّﻗَﻰ ﻭَﺍﻟﺘِّﻮَﻟَﺔَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙِ . ﻗِﻴﻞَ : ﻣَﺎ ﺍﻟﺘِّﻮَﻟَﺔُ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻣَﺎ ﺗَﺤَﺒَّﺒَﺖْ ﺑِﻪِ ﻟِﺰَﻭْﺟِﻬَﺎ .
ﺍﻻﺫﻛﺎﺭ ﻟﻠﻨﻮﺍﻭﻱ ج ١ ص ١١٣
ﻭﺭﻭﻳﻨﺎ ﻓﻲ " ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ " ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﻟﺜﺎﺑﺖ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ : ﺃﻻ ﺃﺭﻗﻴﻚ ﺑﺮُﻗْﻴَﺔ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ؟ ﻗﺎﻝ : ﺑﻠﻰ، ﻗﺎﻝ " : ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺭﺏ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﺒﺄﺱ ﺍﺷﻒ ﺍﻧﺖ ﺍﻟﺸﺎﻓﻲ ﻻ ﺷﺎﻗﻲ ﺇﻻ ﺍﻧﺖ ﺷﻔﺎﺀ ﻻ ﻳﻐﺎﺩﺭ ﺳﻘﻤﺎ " ﻗﻠﺖ ﻣﻌﻨﻰ ﻻ ﻳﻐﺎﺩﺭ ﻻ ﻳﺘﺮﻙ ﻭﺍﻟﺒﺄﺱ ﺍﻟﺸﺪﺓ ﻭﺍﻟﻤﺮﺽ .
ﺍﻟﻤﺠﻤﻮﻉ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﻬﺬﺏ ج ٩ ص ٦٧
ﻭﺭﻭﻱ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻰ ﺑﺎﺳﻨﺎﺩ ﺻﺤﻴﺢ ﻋﻦ ﺳﻌﻴﺪ ﺑﻦ ﺍﻟﻤﺴﻴﺐ ﺍﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﺄﻣﺮ ﺑﺘﻌﻠﻴﻖ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﻗﺎﻝ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﻪ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻰ ﻫﺬﺍ ﻛﻠﻪ ﺭﺍﺟﻊ ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﻗﻠﻨﺎ ﺍﻧﻪ ﺍﻥ ﺭﻗﻰ ﺑﻤﺎ ﻻ ﻳﻌﺮﻑ ﺃﻭ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺠﺎﻫﻠﻴﺔ ﻣﻦ ﺍﺿﺎﻓﺔ ﺍﻟﻌﺎﻓﻴﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺮﻗﻰ ﻟﻢ ﻳﺠﺰ ﻭﺍﻥ ﺭﻗﻲ ﺑﻜﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻭ ﺑﻤﺎ ﻳﻌﺮﻑ ﻣﻦ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻣﺘﺒﺮﻛﺎ ﺑﻪ ﻭﻫﻮ ﻳﺮﻯ ﻧﺰﻭﻝ ﺍﻟﺸﻔﺎﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻼ ﺑﺄﺱ ﺑﻪ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻋﻠﻢ .
0 komentar:
Posting Komentar