Kamis, 07 September 2017

Memandang Wajah Ulama


MAKNA "MEMANDANG WAJAH SEORANG ALIM (ULAMA) ADALAH IBADAH"

_Al Maghfur lahu_ Al Habib Munzir Al Musawa bekata:

"Pandangi terus wajah beliau (Al Habib Umar Bin Hafidz), wajah yang merupakan qit'ah (potongan) dari wajah Rasulullah Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam, wajah yang ketika dipandang akan mengingatkan kita pada Allah.

Dulu saya tak pernah melihat kitab selagi Habib Umar mengajar, saya pandangi terus wajahnya. Ketika ada teman bertanya kenapa diliat terus? Saya menjawab, 'bagiku, wajah ini lebih agung dari seribu kitab!' ..

Saudaraku, ada hadits Nabi SAW 'maukah kalian kukabarkan yang terbaik di antara kalian?' "Yaitu mereka yang bila dilihat wajahnya, membuat orang berdzikir (mengingat) Allah...

Read More ->>

Kisah Syeichona Bangkalan

*Syaichona Cholil Bangkalan dan Si Penanya.*
.
Pernah ada orang yang datang dan menanyakan bagaimana hukum makan dengan menggunakan sendok kepada Syaichona Cholil Bangkalan.
.
Ketika itu Syaichona Cholil Bangkalan menjawab seraya mengutip nazam _Alfiah_ yang artinya sebagai berikut:
_"Dalam suatu ungkapan yang masih bisa menggunakan dhamir muttasil (kata ganti yang sambung), tidak diperbolehkan menggunakan dhamir munfasil (kata ganti yang terpisah)."_
.
Dengan mengutip nazam _Alfiah_ tersebut, secara tidak langsung Syaichona Cholil Bangkalan memberikan jawaban kepada si penanya bahwa makan dengan menggunakan tangan lebih baik daripada makan dengan sendok. Selagi masih memungkinkan makan dengan menggunakan tangan yang dapat secara langsung menyentuh makanan yang akan dimakan - mengapa harus menggunakan sendok?

*Syaichona Cholil Bangkalan dan Orang yang Menyendiri. #2*
.
Ketika hendak pulang, mereka sama-sama bersalaman seraya menyelipkan lembaran uang untuk diberikan kepada Syaichona Cholil Bangkalan, kecuali satu orang yang terlihat Menyendiri dari rombongan dengan rona muka yang agak malu-malu. Rupanya orang tersebut tidak punya uang. Mengetahui hal itu, Syaichona Cholil Bangkalan mengutip nazam _Alfiah_ yang artinya:
_"Bila kabar itu berupa isim mufrad jamid, maka tidak boleh mengandung dhamir. Dan bila kabar itu berupa isim mufrad musytaq, maka harus mengandung dhamir yang tersimpan."_
.
Melalui nazam _Alfiah_ tersebut, Syaichona Cholil Bangkalan ingin menyampaikan bahwa sekiranya orang itu memliki uang, tentunya dia akan _nyungkem_ (bersalaman seraya menyelipkan uang) kepadanya. Namun karena tak memiliki uang, maka dia terlihat Menyendiri dari rombongan dengan rona muka yang malu-malu.

Syair Arab mengatakan yang artinya:
_"Orang-orang yang berilmu akan tetap hidup selamanya meski telah meninggal dan tulang belulangnya telah lebur dan hancur."_
.
Menurut Al-Imanurrohmatullah Syahriyat, sesungguhnya seorang kekasih Allah itu tidak wafat, melainkan hanya _sare rogo_ (tidur di liang lahatnya) dan masih mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah [2] ayat 154 yang artinya,

_"Dan janganlah kamu *mengatakan* terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya."_

Read More ->>

Keutamaan Ilmu Dan Fiqih

Ta'lim Muta 'Alim
Fasal 1
فصل
فى ماهية العلم، والفقه، وفضله

FASAL 1
PENGERTIAN ILMU DAN FIQIH SERTA KEUTAMAANNYA.

A. Kewajiban Belajar.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة

Rasulullah saw bersabda : “Menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan”.

اعلم, بأنه لايفترض على كل مسلم، طلب كل علم وإنما يفترض عليه طلب علم الحال كما قال: وأفضل العلم علم الحال، وأفضل العمل حفظ الحال

Perlu diketahui bahwa, kewajiban menuntut ilmu bagi muslim laki-laki dan perempuan ini tidak untuk sembarang ilmu, tapi terbatas pada ilmu agama, dan ilmu yang menerangkan cara bertingkah laku atau bermuamalah dengan sesama manusia. Sehingga ada yang berkata,“Ilmu yang paling utama ialah ilmu Hal. Dan perbuatan yang paling mulia adalah menjaga perilaku.” Yang dimaksud ilmu hal ialah ilmu agama islam, shalat misalnya.

ويفترض على المسلم طلب ما يقع له فى حاله، فى أى حال كان، فإنه لابد له من الصلاة فيفترض عليه علم ما يقع له فى صلاته بقدر ما يؤدى به فرض الصلاة،
Oleh karena setiap orang islam wajib mengerjakan shalat, maka mereka wajib mengetahui rukun-rukun dan sarat-sarat sahnya shalat, supaya dapat melaksanakan shalat dengan sempurna.

ويجب عليه بقدر ما يؤدى به الواجب، لأن ما يتوسل به إلى إقامة الفرض يكون فرضا، وما يتوسل به إلى إقامة الواجب يكون واجبا وكذا فى الصوم، والزكاة، إن كان له مال، والحج إن وجب عليه. وكذا فى البيوع إن كان يتجر.

Setiap orang islam wajib mempelajari/mengetahui rukun maupun shalat amalan ibadah yang akan dikerjakannya untuk memenuhi kewajiban tersebut. Karena sesuatu yang menjadi perantara untuk melakukan kewajiban, maka mempelajari wasilah/perantara tersebut hukumnya wajib. Ilmu agama adalah sebagian wasilah untuk mengerjakan kewajiban agama. Maka, mempelajari ilmu agama hukumnya wajib. Misalnya ilmu tentang puasa, zakat bila berharta, haji jika sudah mampu, dan ilmu tentang jual beli jika berdagang.
قيل لمحمد بن الحسن، رحمة الله عليه: لما لاتصنف كتابا فى الزهد؟ قال: قد صنفت كتابا فى البيوع، يعنى: الزاهد من يحترز عن الشبهات والمكروهات فى التجارات.

Muhammad bin Al-Hasan pernah ditanya mengapa beliau tidak menyusun kitab tentang zuhud, beliau menjawab, “aku telah mengarang sebuah kitab tentang jual beli.” Maksud beliau adalah yang dikatakan zuhud ialah menjaga diri dari hal-hal yang subhat (tidak jelas halal haramnya) dalam berdagang.

وكذلك فى سائر المعاملات والحرف، وكل من اشتغل بشيئ منها يفترض عليه علم التحرز عن الحرام فيه. وكذلك يفترض عليه علم أحوال القلب من التوكل والإنابة والخشية والرضى، فإنه واقع فى جميع الأحوال.

Setiap orang yang berkecimpung di dunia perdagangan, wajib mengetahui cara berdagang dalam islam supaya dapat menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan. Setiap orang juga harus mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan dengan batin atau hati, misalnya tawakal, tobat, takut kepada Allah, dan ridha. Sebab, semua itu terjadi pada segala keadaan.

Read More ->>

Air Yang Ukurannya Masih Diragukan

*Air yang ukurannya masih diragukan vol 2/4*

- Air yang ukurannya masih diragukan, apakah kurang 2 Qullah atau lebih, apabila ia bersentuhan dengan Najis maka hukumnya di-Tafsil :
1. Apabila ia mengalami perubahan sifat maka hukumnya Najis.
2. Apabila ia tidak mengalami perubahan sifat maka Khilaf :
A. Menurut pendapat yang dipilih Imam Nawawi, air tersebut hukumnya tetap suci.
B. Menurut pendapat yang dikutip dari Imam Al Mawardi, air tersebut hukumnya Najis.
C. Menurut Imam Al Haromain, dalam masalah ini masih terdapat dua kemungkinan.

اسنى المطالب ج ١ ص ١٤
(لا إن شك في قلته) أي الماء فلا ينجس بذلك لأن الأصل طهارته، وشككنا في نجاسة منجسة، ولا يلزم من النجاسة التنجيس هذا ما اختاره، وصوبه في الروضة، وغيرها بعد نقله عن الماوردي، وآخرين أنه نجس، وعن الإمام أن فيه احتمالين فالمنقول أنه نجس لأن الأصل فيه القلة والقول بأنه طاهر احتمال للإمام لكن مدركه قوي.

Read More ->>

Dalil Yasinan Di Malam Jum'at

*"Dalil/Dasar Amaliah Warga NU"*
*"Yasinan Di Malam Jum'at"*

silahkan di simak dan dikoreksi sedikit uraian di bawah ini :
وروينا أحاديث كثيرة في قراءة سور في اليوم والليلة ، منها : يس ، وتبارك الملك ، والواقعة ، والدخان.
321 - فعن أبي هريرة رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم : " من قرأ (يس) في يوم وليلة ابتغاء وجه الله غفر له " (3).
(3) رواه ابن السني في " عمل اليوم والليلة " من حديث أبي هريرة ، وعزاه المنذري في " الترغيب والترهيب " لمالك وابن السني وابن حبان في صحيحه من حديث جندب ، وعزاه صاحب المشكاه للبيهقي في شعب الإيمان من حديث معقل بن يسار ، ورواه الطبراني في الدعاء ، والدارمي في سننه من حديث أبي هريرة ، وللحديث طرق ينهض بها.
“Kami (kalangan perawi hadits) meriwayatkan banyak hadits tentang membaca surat-surat (tertentu) di hari dan malam jumah, diantaranya : Surat Yaasiin, Surat Tabaarok alMulk, Surat Waqi’ah dan Surat ad-Dukhoon
Diriwayatkan dari Abi Huroiroh Ra. Dari Rosulullah shallaahu ‘alaihi wasallam “Barangsiapa membaca Yaasiin dihari dan malam jumah dengan mengharap ridho Allah, diampuni dosanya” (HR. Ibnu Sinni dalam bab ‘amalan dihari dan malam jumah’ dari Abu Hurairoh, Syekh mundzir menganggap hadits ini kuat dalam kitab ‘Targhib wa at-tarhiib’ riwayat Malik, Ibnu Sinni, dan Ibnu Hibbaan dari riwayat Jandab, Pengarang kitab ‘alMisykaah’ juga menganggap hadits ini kuat dalam riwayat Imam baehaqi dari riwayat Mu’aqqol Bin Yasaar, Imam Thobronii meriwayatkannya dalam ‘bab doa’ dan Imam ad-Daaroomi juga meriwayatkan dalam kitab sunannya. [ Al-Adzkaar I/110 ].
1100 - وروي عنه رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من قرأ سورة يس في ليلة الجمعة غفر له
رواه الأصبهاني
“Barangsiapa membaca Yaasiin dihari dan malam jumah dengan mengharap ridho Allah, diampuni dosanya” (HR Asbahaani). [ At-Targhiib wa at-Tarhiib I/298 ].
وذكر الثعلبي عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : "من قرأ سورة يس ليلة الجمعة أصبح مغفورا له"
Imam Tsa’labi menuturkan dari Abu Hurairoh Ra. “Barangsiapa membaca Yaasiin di malam jum'at, maka paginya diampuni dosanya”. [ alJaamii’ Li Ahkaam al-Quraan XV/3, Tafsiir Sirooj al-Muniir III/301 ].
وهي مكية ، وروى مقاتل بن حيان ، عن قتادة ، عن أنس ، عن النبي قال : ' إن لكل شيء قلبا ، وإن قلب القرآن سورة يس ، ومن قرأ سورة يس أعطاه الله ثواب قراءة القرآن عشر مرات .
“Surat Yaasin termasuk Makkiyyah (surat yang diturunkan dikota makah) Muqootil Bin Hayan meriwayatkan dari Sahabat Anas dari Nabi shallaahu alaihi wasallam “Sesungguhnya setiap sesuatu memilik hati, sedang hati alQuran adalah surat yaasiin, maka barangsiapa membaca surat yasin, Allah memberi pahala padanya sepuluh bacaan alquran”. [ Tafsiir as-Sam’aani IV/265 ].
*"Semoga Bermanfaat"*

Read More ->>

Doa Kemerdekaan

🌴...................................

*DOA  KEMERDEKAAN*

Ya Allóh ya Tuhan kami,
Wahai Keindahan yang menciptakan sendiri segala yang indah,
Wahai Pencipta yang melimpahkan sendiri segala anugerah
Wahai Maha Pemurah yang telah menganugerahi
kami negeri sangat indah dan bangsa yang menyukai keindahan,
Ya Allóh yang telah memberi kami kemerdekaan yang indah,
Demi nama-nama agungMu yang maha indah
Demi sifat-sifat suciMu yang maha indah
Demi ciptaan-ciptaanMu yang serba indah
Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
kepekaan menangkap dan mensyukuri keindahan anugerahMu.
Keindahan merdeka dan kemerdekaan
Keindahan hidup dan kehidupan
Keindahan manusia dan kemanusiaan
Keindahan kerja dan pekerjaan
Keindahan sederhana dan kesederhanaan
Keindahan kasih sayang dan saling menyayang
Keindahan kebijaksanaan dan keadilan
Keindahan rasa malu dan tahu diri
Keindahan hak dan kerendahan hati
Keindahan tanggung jawab dan harga diri
Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
kemampuan mensyukuri nikmat anugerahMu
dalam sikap-sikap indah yang Engkau ridlai
Selamatkanlah jiwa-jiwa kami
dari noda-noda yang mencoreng keindahan martabat kami
Pimpinlah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
ke jalan indah menuju cita-cita indah kemerdekaan kami
Kuatkanlah lahir batin kami
untuk melawan godaan keindahan-keindahan imitasi
yang menyeret diri-diri kami dari keindahan sejati
kemanusiaan dan kemerdekaan kami
Merdekakanlah kami dari belenggu penjajahan apa saja
selain penjajahanMu
termasuk penjajahan diri kami sendiri
Kokohkanlah jiwa raga kami
untuk menjaga keindahan negeri kami.

Ya Malikal Mulki Ya Allóh yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa
Jangan kuasakan atas kami --karena dosa-dosa kami--
penguasa-penguasa yang tak takut kepadaMu
dan tak mempunyai belas kasihan kepada kami.
Anugerahilah bangsa kami pemimpin yang hatinya
penuh dengan keindahan cahaya kasihsayangMu
sehingga kasihsayangnya melimpahruahi rakyatnya
Jangan Engkau berikan kepada kami pemimpin
Yang merupakan isyarat kemurkaanMu atas bangsa kami

Wahai Maha Cahya di atas segala cahya
Pancarkanlah cahyaMu di mata dan pandangan kami
Pancarkanlah cahyaMu di telinga dan pendengaran kami
Pancarkanlah cahyaMu di mulut dan perkataan kami
Pancarkanlah cahyaMu di hati dan keyakinan kami
Pancarkanlah cahyaMu di pikiran dan sikap kami
Pancarkanlah cahyaMu di kanan dan kiri kami
Pancarkanlah cahyaMu di atas dan bawah kami
Pancarkanlah cahyaMu di dalam diri kami
Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Agar kami dapat menangkap keindahan ciptaanMu dan meresapinya
dapat menangkap keindahan anugerahMu dan mensyukurinya
Agar kami dapat menangkap keindahan jalan lurusMu dan menurutinya
dapat menangkap keburukan jalan sesat setan dan menghindarinya

Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Agar kami dapat menangkap keindahan kebenaran dan mengikutinya
dapat menangkap keburukan kebatilan dan menjauhinya
Agar kami dapat menangkap keindahan kejujuran dan menyerapnya
dapat menangkap keburukan kebohongan dan mewaspadainya
Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya
Sirnakan dan jangan sisakan sekelumit pun kegelapan
di batin kami.

Ya Maha Cahya di atas segala cahya
Jangan biarkan sirik dan dengki
hasut dan benci
ujub dan takabur
serakah dan kejam
kebencian dan dendam
dusta dan kemunafikan
gila dunia dan memuja diri
lupa akherat dan takut mati
serta bayang-bayang hitam lainnya
menutup pandangan mata-batin kami
dari keindahan wajahMu.
menghalangi kami
mendapatkan kasihMu
menghambat sampai kami
kepadaMu.

Ya Allóh ya Tuhan yang Maha Pengampun
Ampunilah dosa-dosa kami
Dosa-dosa para pemimpin dan bangsa kami
Ya Allóh ya Tuhan kami yang Maha Rahman dan Rahim,
Rahmatilah negeri dan bangsa kami
Merdekakanlah kami dan kabulkanlah doa kami.

Amin.

*HUT Kemerdekaan NKRI*

Read More ->>

Wasiat Imam Syafi'i

Sebelum Imam Syafie رحمة الله تعالى pulang ke rahmatullah, beliau sempat berwasiat kepada para muridnya dan umat Islam seluruhnya. Berikut ialah kandungan wasiat tersebut ;
.

“ Barangsiapa yang ingin meninggalkan dunia dalam keadaan selamat maka hendaklah ia mengamalkan sepuluh perkara.”
.

PERTAMA: HAK KEPADA DIRI.
Iaitu: Mengurangkan tidur, mengurangkan makan, mengurangkan percakapan dan berpada-pada dengan rezeki yang ada.
.

KEDUA: HAK KEPADA MALAIKAT MAUT
Iaitu: Mengqadhakan kewajipan-kewajipan yang tertinggal, mendapatkan kemaafan dari orang yang kita zalimi, membuat persediaan untuk mati dan merasa cinta kepada Allah.
.

KETIGA : HAK KEPADA KUBUR
Iaitu : Membuang tabiat suka menabur fitnah, membuang tabiat kencing merata-rata, memperbanyakkan solat Tahajjud dan membantu orang yang dizalimi.
.

KEEMPAT: HAK KEPADA MUNKAR DAN NAKIR
Iaitu : Tidak berdusta, berkata benar, meninggalkan maksiat dan nasihat menasihati.
.

KELIMA : HAK KEPADA MIZAN ( NERACA TIMBANGAN AMAL PADA HARI KIAMAT )
Iaitu : Menahan kemarahan, banyak berzikir, mengikhlaskan amalan dan sanggup menanggung kesusahan.
.

KEENAM : HAK KEPADA SIRAT ( TITIAN YANG MERENTANGI NERAKA PADA HARI AKHIRAT )
Iaitu : Membuang tabiat suka mengumpat, bersikap warak, suka membantu orang beriman dan suka berjemaah.
.

KETUJUH : HAK KEPADA MALIK ( PENJAGA NERAKA )
Iaitu : Menangis lantaran takutkan Allah سبحانه وتعالی , berbuat baik kepada ibu bapa, bersedekah secara terang-terangan serta sembunyi dan memperelok akhlak.
.

KEDELAPAN : HAK KEPADA RIDHWAN ( MALAIKAT PENJAGA SYURGA )
Iaitu : Berasa redha dengan Qadha’ Allah, bersabar menerima bala, bersyukur ke atas nikmat Allah dan bertaubat dari melakukan maksiat.
.

KESEMBILAN : HAK KEPADA NABI صلى الله عليه وسلم
Iaitu : Berselawat ke atas baginda, berpegang dengan syariat, bergantung kepada as-Sunnah (Hadith), menyayangi para sahabat, dan bersaing dalam mencari keredhaan Allah.
.

KESEPULUH : HAK KEPADA ALLAH سبحانه وتعالی 
Iaitu : Mengajak manusia ke arah kebaikan, mencegah manusia dari kemungkaran, menyukai ketaatan dan membenci kemaksiatan.

Read More ->>

Keberkahan Majang Foto Ulama

KISAH KEBERKAHAN MEMAJANG FOTO ULAMA

Kisah ini diceritakan oleh salah satu jamaah Majelis Rasulullah Saw. (MR). Bahwa ada salah seorang jamaah yang saudara wanitanya kemasukan jin pada hari Senin malam. Jin itu bersikuat tidak mau pergi.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengusir jin itu dari diri si wanita. Namun tak ada satu pun yang berhasil. Salah seorang jamaah Majelis Rasulullah Saw lainnya menawarkan agar saudara wanita tersebut dibawa ke rumahnya besok pagi untuk dilakukan upaya pengusiran jin dengan melakukan pembacaan ratib, maulid dan dzikir bersama teman-teman Majelis Rasulullah Saw.

Keesokan harinya, sekitar pukul 10.00 pagi, setelah jamaah MR dan saudarinya tiba di rumah salah seorang sahabat, wanita itu tidak mau masuk ke dalam karena ternyata di ruangan itu terdapat foto-foto ‘arif billah di antaranya, Al-Habib Ali bin Husein Alattas (Habib Ali Bungur ) dan Al-Habib Umar bin Hafidz.

Setelah dipaksa masuk dan menuju lantai atas, tiba-tiba wanita itu berteriak kepanasan ketika melihat foto Al-Habib Ali bin Husein Alattas. Wanita itu memalingkan wajahnya dari foto Sang Habib.

Salah seorang jamaah segera melantunkan qashidah Syaikh Abubakar bin Salim. Spontan wanita itu mengamuk dan berteriak-teriak: “Panas… panas… panas...” Terlihat wajah wanita itu memerah seperti terbakar dan ia segera berdiri hendak keluar meninggalkan ruangan. Namun di depan pintu keluar terpajang foto Guru Mulia al-Habib Umar bin Hafidz.

Tiba-tiba si wanita yang telah kesurupan ini melakukan gerakan menendang pintu padahal pintunya masih jauh. Salah seorang jamaah yang bisa melihat jin, melihat kaki si jin jahat tersebut buntung dan wajahnya yang sebelah depan hangus terbakar, semakin tak karu-karuan.

Akhirnya seorang jamaah memaksa si wanita untuk duduk saja. “Kenapa Anda tidak mau keluar dari tubuh si wanita ini?” tanya seorang sahabat.

“Aku takut dibunuh!” kata si wanita.
“Oleh siapa?” tanya sahabat.
“Raja jin jahat yang selalu mengejar-ngejar saya,” jawabnya.
“Masuklah Islam agar kau selamat. Ucapkanlah Asyhadu an lailaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah.”

Alhamdulillah si jin yang telah merasuki wanita itu mau mengucapkan dua kalimat syahadat. Namun tiba-tiba jin lelaki jahat yang ingin membunuhnya mendekati, lalu sahabat MR berkata: “Ucapkan dan ikuti.”
Lalu sahabat dan teman-teman yang hadir membaca Ayat Kursiy untuk mengusir jin lelaki jahat yang ingin membunuhnya itu.

Rupanya, setelah jin yang merasuki wanita itu masuk Islam, ia kini bisa melihat foto al-Habib Ali Bungur dan al-Habib Umar bin Hafidz. Tanpa merasa kepanasan lagi dan begitupun si wanita itu kini bisa melihat poster-poster yang ada di ruangan tersebut, ia bisa melihatnya dan tidak takut kepanasan dan terbakar lagi.

Namun ketika ia melihat poster foto al-Habib Ali Bungur ia berkata: “Di foto tersebut di belakang al-Habib Ali di luar jendela ada banyak jin-jin Muslim yang ikut berebutan ingin dekat dan melihat al-Habib Ali.”

Subhanallah... hamba memang melihat foto al-Habib Ali Bungur namun di foto tersebut secara kasat mata tidak tampak adanya jin-jin di belakang jendela, hanya jeruji jendela. Namun rupanya jin yang memang sebangsanya bisa melihatnya.

Penasaran dengan ucapan si wanita, maka sahabat MR mengambil foto Habibana Mundzir bin Fuad al-Musawa, lalu ia sodorkan kepada si wanita yang kesurupan jin itu. Setelah melihat foto Habibana Mundzir bin Fuad al-Musawa, wanita yang kesurupan itu berkata: “Nahhh... ini dia orangnya yang menyebabkan saya terpental ke Pasar Minggu. Ini nih pimpinan Majelis Rasulullah di Masjid Al Munawar Pancoran.”
Sahabat MR bertanya: “Memang bagaimana ceritanya?”

Lalu si wanita yang masih kesurupan jin yang telah masuk Islam itu bercerita: “Dahulu rumah saya di Pancoran di pohon yang itu. Lalu suatu ketika saya sedang asyik- asyiknya santai tiba-tiba ada seberkas sinar yang terang. Lalu saya terpental jauh. Saya mau pulang tapi tidak tahu jalan. Akhirnya saya tersesat di Pasar Minggu, lalu saya masuk ke dalam tubuh wanita ini.”

Memang benar, rumah wanita yang kesurupan itu di Pasar Minggu. Sahabat MR berkata: “Sekarang engkau telah Islam, jin lelaki jahat yang mengejarmu untuk membunuhmu telah menghilang. Sekarang ini di Mampang, Masjid Al Munawar Pancoran dekat dari sini. Sekarang keluarlah dari tubuh wanita ini”, sambil ia menunjukkan arah ke Masjid Al Munawar Pancoran.

Maka keluarlah jin yang telah masuk Islam ini dari tubuh si wanita. Salah seorang sahabat MR yang Allah beri kemampuan melihat jin, berkata: “Jin yang tadi merasuki wanita itu adalah sosok jin wanita yang baunya sangat busuk dengan muka yang sudah sangat hangus terbakar, kulit terbakar, kakinya buntung sebelah akibat menendang Guru Mulia al-Habib Umar bin Hafidz.”

Semoga kisah ini bisa memberi hikmah dan manfaat kepada kita, serta dapat meningkatkan rasa hormat dan sayang kita kepada para guru-guru kita yang mulia. Aamiin.
----------

Sumber : Group Bani Alawiyyin

Read More ->>

Anak Adam Mengandung 3 Unsur

Dalam kitab Hikayat Nur Muhammad diceritakan bahwa tubuh manusia (anak Adam) mengandungi tiga unsur, yakni :
jasad, hati dan roh.

Di dalam roh terdapat hakikat, di dalam hakikat tersimpan rahasia, rahasia itulah yang dinamakan makrifah ALLAH SWT. Di dalam makrifah pula ada zat yang tidak menyerupai sesuatu pun. Rahasia atau makrifah ALLAH  ini dinamakan Insan Kamil. Insan Kamil dijadikan dari Nur yang melimpah dari zat Haqq Ta’ala.

Menurut riwayat, sumber cerita tentang kejadian Nur Muhammad ini bermula dari biografi Nabi Muhammad yang ditulis oleh Ibnu Ishaq (sejarawan Islam). Dalam biografi tersebut, Ibnu Ishaq ada mencatat riwayat yang menyatakan bahwa ALLAH SWT telah menciptakan Nur Muhammad dan Nur itu telah diwarisi melalui generasi nabi-nabi hingga ia sampai kepada Abdullah bin Abdul Muthalib dan turun kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian terdapat sejumlah hadis yang menerangkan tentang Nur tersebut, antaranya,
“sesungguhnya yang mula-mula dijadikan oleh ALLAH adalah cahaya-ku (Nur Muhammad)………”.

Beragam pandangan terhadap hadis ini, ada yang menyatakan maudhu’ (tertolak), dhaif (lemah), bersumber dari falsafah Yunani, tetapi ada pula yang menyatakan bahwa riwayat tersebut boleh diterima karenanya sanadnya bersambung.

Hadis tersebut cukup panjang matannya dan diringkas sebagai berikut:
“Dan telah meriwayatkan oleh Abdul Razak dengan sanadnya dari Jabir bin Abdullah ra, beliau berkata:
“Ya Rasulullah, demi bapaku, engkau dan ibuku, khabarkanlah daku berkenaan awal-awal sesuatu yang ALLAH telah ciptakan sebelum sesuatu!”

Bersabda Nabi SAW: “Ya Jabir, sesungguhnya ALLAH menciptakan sebelum sesuatu, Nur Nabi-mu daripada Nur-Nya’. Maka jadilah Nur tersebut berkeliling dengan Qudrat-Nya sekira-kira yang dihendaki ALLAH. Padahal tiada pada waktu itu lagi sesuatu pun; tidak ada lauh mahfuzh, qalam, sorga, neraka, Malaikat, langit, bumi, matahari, bulan, jin dan manusia; tiada apa-apa yang diciptakan, kecuali Nur ini.

Dari Nur inilah kemudian diciptakan-Nya qalam, lauh mahfuzh dan Arsy. ALLAH SWT kemudian memerintahkan qalam untuk menulis, dan qalam bertanya, “Ya ALLAH, apa yang harus saya tulis?” ALLAH SWT berfirman: “Tulislah Laa Ilaaha Illallaah Muhammad Rasulullah.”

Atas perintah itu qalam berseru: “Oh, betapa sebuah nama yang indah dan agung Muhammad itu, bahwa dia disebut bersama Asma-Mu yang Suci, ya ALLAH.” ALLAH SWT kemudian berkata, “Wahai qalam, jagalah kelakuanmu ! Nama ini adalah nama kekasih-Ku, dari Nur-nya Aku menciptakan arsy, qalam dan lauh mahfuzh; kamu, juga diciptakan dari Nur-nya. Jika bukan karena dia, Aku tidak akan menciptakan apa pun.”

Ketika ALLAH SWT telah mengatakan kalimat tersebut, qalam itu terbelah dua karena takutnya akan ALLAH SWT dan tempat dari mana kata-katanya tadi keluar menjadi tertutup, sehingga sampai dengan hari ini ujung nya tetap terbelah dua dan tersumbat, sehingga dia tidak menulis, sebagai tanda dari rahasia ilahiah yang agung. Maka, jangan seorangpun gagal dalam memuliakan dan menghormati Nabi Suci, atau menjadi lalai dalam mengikuti contohnya (Nabi SAW) yang cemerlang, atau membangkang dan meninggalkan kebiasaan mulia yang diajarkannya kepada kita.………dan seterusnya.

Adapun yang mula-mula dijadikan oleh ALLAH SWT adalah Nur Muhammad SAW yang kemudiannya dari Nur Muhammad inilah ALLAH SWT jadikan roh dan jasad alam semesta. Bermula dari Nur Muhammad inilah maka sekalian roh (dan roh manusia) diciptakan ALLAH SWT sedangkan jasad manusia diciptakan mengikut kepada dan dari jasad Nabi Adam as. Karena itu,

Nabi Muhammad SAW adalah ‘nenek moyang roh’ sedangkan
Nabi Adam as adalah ‘nenek moyang jasad’.
Hakikat dari penciptaan Adam as sendiri adalah
berasal dari tanah, tanah berasal dari air, air berasal dari angin, angin berasal dari api, dan api itu sendiri berasal dari Nur Muhammad.

Sehingga pada prinsipnya roh manusia diciptakan berasal dari Nur Muhammad dan jasad atau tubuh manusia pun hakikatnya berasal dari Nur Muhammad. Jadilah kemudian ‘cahaya di atas cahaya’ (QS. An-Nuur 35),
di mana roh yang mengandung Nur Muhammad ditiupkan kepada jasad yang juga mengandung Nur Muhammad. Bertemu dan meleburlah kemudian roh dan jasad yang berisikan Nur Muhammad ke dalam hakikat Nur Muhammad yang sebenarnya.

Tersebab bersumber pada satu wujud dan nama yang sama, maka roh dan jasad tersebut haruslah disatukan dengan mesra menuju kepada pengenalan Yang Maha Mutlak, Zat Wajibul Wujud yang memberi cahaya kepada langit dan bumi, dan yang semula menciptakan, sebagaimana mesranya hubungan antara air dan tumbuhan, di mana ada air di situ ada tumbuhan, dan dengan airlah segala makhluk dihidupkan (QS. Al-Anbiya 30).

Pengenalan terhadap hakikat Nur Muhammad inilah maqam atau stasiun yang terakhir dari pencarian akan makrifah kepada ALLAH SWT, Martabat Nur Muhammad inilah martabat yang paling tinggi, dan pengenalan akan Nur Muhammad inilah yang menjadi
‘kesempurnaan ilmu atau ilmu yang sempurna’.

Al-Hallaj yang mencetuskan teori hulul misalnya menyatakan bahwa Nur Muhammad mempunyai dua bentuk, yakni :

PERTAMA
Nabi Muhammad yang dilahirkan dan menjadi cahaya rahmat bagi alam “tidaklah engkau diutus wahai (Muhammad Rasulullah SAW) melainkan menjadi rahmat bagi seluruh alam” (martabat al-a’yanu’l Kharijiyyah) dan

KEDUA
yang berbentuk Nur (martabat a’yanu’l Thabitah).
Nur Muhammad adalah cahaya semula yang melewati dari Nabi Adam ke nabi yang lain bahkan berlanjut kepada para imam maupun wali; cahaya melindungi mereka dari perbuatan dosa (maksum); dan mengaruniai mereka dengan pengetahuan tentang rahasia-rahasia Illahi.

ALLAH SWT telah menciptakan Nur Muhammad jauh sebelum diciptakan Adam as. Lalu, ALLAH SWT menunjukkan kepada para malaikat dan makhluk lainnya, bahwa: “Inilah makhluk Allah yang paling mulia”. Oleh karena itu, harus dibedakan antara konsep Nur (Muhammad) sebagai manusia biasa (seorang Nabi) dan Nur Muhammad secara dimensi spiritual yang tidak dapat digambarkan dalam dimensi fisik dan realiti.

Menurut sufi, Muhyiddin Ibn Arabi, Nur Muhammad sebagai prinsip aktif di dalam semua pewahyuan dan inspirasi. Melalui Nur ini pengetahuan yang kudus itu diturunkan kepada semua nabi, tetapi hanya kepada Ruh Muhammad saja diberikan jawami al-qalim (firman universal).

Sedangkan menurut pencetus teori ‘insan kamil’, Abdul Karim bin Ibrahim al-Jili (1365-1428 M) dalam karyanya, al-Insan al-Kamil fî Ma’rifat al-Awakhir wa al-Awa’il (Manusia Sempurna dalam Mengetahui ALLAH Sejak Awal hingga Akhirnya), menyatakan bahwa Nur Muhammad memiliki banyak nama sebanyak aspek yang dimilikinya. Ia disebut ruh dan malak apabila dikaitkan dengan ketinggiannya.

Tidak ada kekuasaan makhluk yang melebihinya, semuanya tunduk mengitarinya, karena ia kutub dari segenap malak.
Ia disebut al-Haqq al Makhluq bih, (al-Haqq sebagai alat pencipta), hanya ALLAH SWT yang tahu hakikatnya secara pasti.

Dia disebut al-Qalam al-A’la (pena tertinggi) dan
al-Aql al-Awal (akal pertama) karena wadah pengetahuan Tuhan terhadap alam maujud, dan Tuhanlah yang menuangkan sebagian pengetahuannya kepada makhluk. Adapun disebut
al-Ruh al-Ilahi (ruh ketuhanan) karena ada kaitannya dengan ruh al-Quds (ruh Tuhan),
al-Amin (ruh yang jujur) adalah karena ia adalah perbendaharaan ilmu tuhan dan dapat dipercayai-Nya.

Oleh karena itu, menurut Al-Jili, tempat tajalli al-Haq yang paling sempurna adalah Nur Muhammad. Nur Muhammad ini telah ada sejak sebelum alam ini ada, ia bersifat qadim lagi azali. Nur Muhammad itu berpindah dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam berbagai bentuk para nabi, yakni
Adam, Nuh, Ibrahim, Musa hingga dalam bentuk nabi penutup (khatamun nabiyyin), Muhammad SAW.

Dalam Kitab Khatmul Auliya, diberitakan bahwa Wilayah Dzahir akan ditutup oleh Imam Mahdi Al-Muntadhar. Penutup para Wali Quthub.

Dalam Kitab Futuhat Al-Makiyah yang sangat tebal, Ibnu Araby menjawab 155 pertanyaan yang terdapat dalam Kitab Khatmul Auliya.

Dalam Kitab Mukhtashar Jiddan dijelaskan.
وهوينقسم اءلى متصل ومنفصل
Isim2 Dhamir ada dua yaitu muttashil dan munfashil

Bila dilihat lagi
هو انا هم
Menunjuk pada orang ke 3 pada Munfashil.

Dhamir munfashil ada 12
Salah satunya هو
Bagi laki2 orang ke 3
Dhamir raf'in munfashilun mubtada un mabniyyun 'alal fathi fiy mahalli raf 'in wa qaa imun khabaruhu marfuw 'un bidhdhammatizhzhaa hirah.

Maka tak menselisihi apa yang dikatakan oleh Syaikh Abdul Karim Al Jilly bahwa هو dimaksud jatuh kepada Nabi SAW sebagai pihak ke 3.

Read More ->>

Kiat - Kiat Dekat Dengan Anak - Anak Dan Mendidiknya

*" Kiat Kiat Dekat dengan Anak Anak & Mendidiknya*
====================

د / الصلابي
Kiat Kiat :
Oleh Syech DR Shallabi :

من يحب أن يقي أبناءه
من الأمراض النفسية فليتبع الخطوات هذه وسترى النتيجة...
Bagi anda yg ingin menjaga anak2nya dari penyakit kejiwaan, ikutilah beberapa kiat berikut ini dan Anda akan melihat hasil yg nyata.

برنامج بناء العلاقة مع الأبناء :
Program membentuk interaksi intensif dengan anak

١- عشرين دقيقة يومياً حوار مع الأبناء باعتبارهم أصدقاء ( بدون نصح ولا حديث عن المدرسة ولا توجيه ) .
1) Ngobrollah bersama anak2 20 menit per hari seperti layaknya ngobrol dengan seorang teman (tanpa memberi nasehat, tanpa membicarakan ttg sekolahan atau arahan apapun)

٢- التعبير عن مشاعر الود والحب من الأباء للأبناء من ٥ - ١٠ مرات يومياً .
2) Ungkapkan perasaan kasih sayang dari ayah terhadap anaknya 5-10 kali per hari.

٣- مدح الأبناء يومياً خمس مرات على سلوك إيجابي فعله .
3) Pujilah anak setiap hari 5x atas prilaku positif yg dilakukannya.

٤- مدح الأبناء يومياً خمس مرات على الشكل الخارجي ( ابتسامته - شعره- عينيه - أي شيء فيه ) .
4) Pujilah anak2 setiap hari 5x terhadap hal2 yg nampak (spt senyumannya, rambutnya, matanya, atau yg lainnya)

٥- مرتان اسبوعيا مشاركة الابن نشاط خارج البيت حتى لو استغرق خمس دقائق ( مشي - رياضة - تمشيه - لفّه بالسيارة ) .
5) Seminggu 2x ikutsertakan anak2 pada aktifitas diluar rmh walaupun 5 menit (spt jalan2 dan olahraga)

٦- ثلاث دقائق يومياً لتثبيت القيم قبل النوم :
-كنت سعيداً عندما رأيتك اليوم تفعل كذا.
- مساعدتك لأختك الصغيرة كان جميلا منك.
- وفاءك بالاتفاق جميل.
6. Sebelum tidur, 3 menit setiap hari tanamkan nilai-nilai kepada anak spt:
- Nak, ayah senang sekali hari ini kamu melakukan ini dan itu..
- Ayah senang kamu sdh membantu adik perempuanmu
- Ayah senang kamu jadi anak yg taat dan patuh.

٧- مرتان أسبوعياً عشاء مع العائلة في البيت أو خارجه يكون وقته طويل حتى يتم الحديث والتحاور مع العائلة بوقت أكثر .
7. Seminggu 2x makan malam bersama anggota keluarga baik didalam atau diluar rumah. Sebaiknya waktunya agak longgar sehingga obrolan dan diskusi dg anggota keluarga porsi waktunya lebih banyak.

٨- من (١-٣) دقائق يومياً [ كلي آذان صاغية ] وتتنفذ على النحو التالي:
-الجلوس مع الابن في مكان هاديء واطلب منه أن يقول كل ما يريد بلا قيود ولا نقاش ولا أرد عليه ولا أقاطعه ولا تعقيد وحينما تنتهي ٣ دقائق انتهت الجلسة.
8) 1-3 menit perhari lakukan hal berikut (dan anda menjadi pendengar setia):
- Duduklah bersama anak anda ditempat yg tenang dan persilahkan si anak utk mengutarakan apapun tanpa ada tekanan atau diskusi. Tidak mengomentari atau memotong pembicaraannya. Setelah 3 menit berlalu selesai pula obrolan anda dengan anak anda.

٩- عبّر عن حبك لإبنك من خلال السلوكيات اليومية :
( خمس لمسات يومياً ) :
- اللمس على نهاية رأس الابن
وتعني " الرأفة والرحمة "
- وضع اليد على الرأس " الفخر"
- وضع اليد على الجبين "التهدئة"
- وضع اليد على الوجنتين" الشوق"
- مسكة اليد " تقوية العلاقة والحب"
- إذا كان غضبان أو وجود مشاعر سلبية "امسح بيدك على صدرة "
9. Ekspresikan cinta Anda pada anak atas prilaku2nya sehari-hari : (5 sentuhan perhari)
- Belailah kepala bagian belakang anak (sbg bentuk kasih sayang)
- letakkan tangan di kepala anak (bentuk kebanggaan)
- letakkan tangan diatas kening anak (bentuk ketenangan)
- letakkan tangan dikedua pipi anak (bentuk kasih sayang)
- genggam tangan anak utk menguatkan hubungan & cinta anda
- kalau anaknya lagi marah atau ada perasaan kesal atau gak enak (tepuk dadanya secara lembut)

أربع قبلات يومياً :
-في الجبين " الاستقبال "
-في الرأس" فخر واعتزاز"
-في الخد " الشوق"
- في اليد "الاستقبال والشوق"
Empat ciuman setiap hari:
- kecupan kening saat menyambut kedatangan anak anda (pulang sekolah atau dari manapun)
- kecupan kepala anak utk menumbuhkan rasa percaya dirinya
- ciuman di pipinya sbg ekspresi rasa rindu.
- ciuman di tangan utk menyambut dan mengekspresikan sayang.

واربع ضمات احتضان متفرقه خلال اليوم .
Empat dekapan berbeda2 selama sehari

كان الرسول ﷺ قدوتنا في بناء العلاقة وكان نموذجاً رائعاً للتربية ؛
كان يقبّل فاطمة الزهراء كلما رآها وقبل جبينها ويدها واحتضنها في بيته وفي مسجده وأمام الصحابة.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , adalah suritauladan kita dalam membina hubungan dan menjadi contoh terbaik dalam mendidik anak. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu mencium Fathimah Az Zahraa setiap kali bertemu, mengecup keningnya, mencium tangannya dan mendekapnya di dalam rumahnya atau ketika di masjidnya dihadapan para sahabat.

أخيراً : ابني علاقة مع ابنك حتى يصبح بين يديك محباً مطيعاً وخلوقاً وباراً فبهذا البرنامج تبني شخصيته وتتعرف على ذاته وتقوي محبته وتصبح الأب النموذج الأمثل في نظره
وتتلاشى كل المدمرات للعلاقة التي كنت تمارسها من قبل أو كانت سبباً في اضطراب شخصيته أو عناده أو عنفه أو مراهقته المزعجة أو انحرافه أو سبباً للأمراض الناتجة من السلوك التي تم شرحها في المدمرات سابقاً .
Terakhir, jagalah hubungan dg anak anda sehingga dia mencintaimu, mentaatimu dan berbakti kepadamu. Dengan program ini anda sedang membangun kepribadian anak anda, mengenali sifatnya, meningkatkan kecintaannya dan Anda menjadi ayah teladan menurut pandangannya. Semua hal2 yang merusak hubungan yg biasa anda lakukan atau penyebab labilnya kepribadian anak, keras kepala, masa pubernya yg mengganggu, penyimpangan moral dan sebab2 penyakit lainnya akan hilang dan lenyap (secara sendirinya).

قل لابنك أو ابنتك : شكرا إنك موجود فى حياتي..
Katakanlah kepada anak (lk/pr) anda: Terima kasih anakku kamu telah mengisi kehidupanku.

" كونوا لطفاء وأرسلوها لكل أب وأم "
Jadilah orang tua yg lemah lembut...(pada anaknya)

_________________________
*Bagikan kiat2 ini kepada ayah bunda lainnya.smoga Mnjadi bagian dari amal jariyah....... Amiiiinnn.....

Read More ->>

Faidah Puasa Tarwiyah Dan Arofah

PUASA TARWIYAH

Puasa sunah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan bagi umat muslim sedunia, agar kita dapat turut merasakan nikmatnya seperti yang dirasakan oleh para jama’ah haji. Namun, bagi jamaah haji sendiri haram hukumnya untuk berpuasa di hari Arafah 9 Dzulhijjah.

Adapun yang dimaksud dengan puasa Arafah adalah (Mengetahui) puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah yaitu hari pada saat jama’ah haji melakukan wukuf dipadang Arafah.

Dan Puasa Tarwiyah adalah (Merenung atau berpikir) puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah yakni 8 Dzulhijjah, hari sebelum hari wukuf.

KEUTAMAAN PUASA TARWIYAH DAN AROFAH
Adapun keutamaan puasa sunah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arofah (9 Dzulhijjah) bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji berdasarkan beberapa hadist Nabi Muhammad SAW adalah:

1. Barang siapa yang menjalankan Puasa Tarwiyah akan dihapus dosa satu tahun yang lalu yang telah terlewati.

2. Sedangkan yang berpuasa di hari Arofah akan dihapus dosa dua tahun (1 tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang)

3. Dan yang melaksanakan dua puasa ini akan dianugrahi oleh Allah SWT dengan 10 macam kemuliaan, yaitu:

1. Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.
2. Allah akan menambah harta.
3. Allah akan menjamin kehidupan rumah tangganya.
4. Allah akan membersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
5. Allah akan melipat gandakan amal dan ibadahnya.
6. Allah akan memudahkan kematiannya.
7. Allah akan menerangi kuburnya selama di alam Barzah.
8. Allah akan memberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
9. Allah akan menyelamatkannya dari kejatuhan kedudukan di dunia ini.
10.Allah akan menaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.

Alangkah banyak keberkahan dan kebahagiaan yang Allah berikan bagi orang yang menjalankan puasa Tarwiyah dan Arofah. Semoga kita termasuk di dalamnya.

NIAT
Do'a Niat Puasa Tarwiyah
ﻧﻮﻳﺖ ﺻﻮﻡ ﺗﺮﻭﻳﻪ ﺳﻨﺔ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA’ALAH
“ Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”

Do'a Niat Puasa Arafah
ﻧﻮﻳﺖ ﺻﻮﻡ ﻋﺮﻓﺔ ﺳﻨﺔ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ.                         

NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA’ALAH
“ Saya niat puasa Arofah , sunnah karena Allah ta’ala.”

Sampaikan ke Saudara2 kita. Berkah....

Read More ->>

Dawuhe Mbah Maimoen Zubair

Wong kaji kok kurang soko enem atus ewu, kuwi mesti ditambahi rijalul ghoib.

Dawuhe Mbah Moen (Allah, nafa'analLahu bi 'ulumih wa amiddana asrorih): Jika jama'ah ibadah haji kurang dari 600.000 maka ditambahi para Malaikat.

Sopo wonge kok nemoni kaji kurang soko jumlah iki mau, bejo²ne uwong. Kranane dongane dibarengi rijalul ghoib, akeh mandhine, akeh mabrur kajine.

Siapa yang mendapati jama'ah haji, kurang dari 600.000 itu sungguh beruntung, karena doa-nya di amini para Malaikat, dan hajinya mabrur.

Setelah mendengar dawuh dari KH. Maemon Zubair ini, aku membaca kitab Ihya dan disana terdapat maqolah yang serupa, dikatakan dalam Ihya Ulumuddin, sbb:
إِنَّ اللَّهَ عز وجل قد وعد هذا البيت أن يحجه كل سنة ستمائة ألف فإن نقصوا أكملهم الله عز وجل من الملائكة.
Sungguh, Allah 'Azza wa Jall menyiapkan (menentukan) ini Masjidil Haram ini, setiap tahunnya terdapat 600.000 Jama'ah. Jika kurang dari jumlah itu maka Allah Menyempurnakan dengan para Malaikat. [Lihat Ihya Ulumuddin bab 'Keutamaan Ka'bah]

‏لا تغرب الشمس من يوم إلا ويطوف بهذا البيت رجل من الأبدال ولا يطلع الفجر من ليلة إلا طاف به واحد من الأوتاد.
Masih di kitab Ihya Ulumuddin, disana juga dijelaskan bahwa: Setiap harinya, setidaknya ada satu Wali Abdal yang tawaf diwaktu malam sampai matahari terbit dan satu Wali Awtad diwaktu siang sampai matahari benar benar terbenam.

‏وإذا انقطع ذلك كان سبب رفعه من الأرض فيصبح الناس وقد رفعت الكعبة، ولا يرون لها أثراً وهذا إذا أتى عليها سبع سنين لم يحجها أحد ثم يرفع القرآن من المصاحف فيصبح الناس فإذا الورق أبيض يلوح ليس فيه حرف ثم ينسخ القرآن من القلوب فلا تذكر منه كلمة ثم يرجع الناس إلى الأشعار والأغاني وأخبار الجاهلية ثم يخرج الدجال وينزل عيسى بن مريم عليه السلام
Jika terputus (sehari saja, tanpa adanya kedua Wali tersebut) maka akan menjadi sabab musabab diangkatnya Ka'bah, dan manusia tidak mengetahui atsar bekasnya.

Kemudian selama 7 tahun tidak ada seorangpun yang haji. Lalu al-Qur'an diangkat dari mushafnya, dan tiada yang dijumpai orang-orang kecuali kertas-kertas yang putih kosong, tiada huruf sama sekali.

Kemudian al-Qur'an dihapus dari hati manusia, tiada satupun yang mengingat sepotong kalimat dari al-Qur'an, lalu manusia kembali congkak dan saling berlomba dalam kekayaan. Masyhur kembali seperti masa jahiliah. Lalu keluar Dajjal dan turunlah Nabi Isa 'alaihi salam 'ala nabiyyina muhammadin shallallahu 'alaihi wa aalihi wa salam. [Keterangan yang akhir ini Imam Ghazali merujuk pada kitab Quut al-Qulub]

Kembali pada keterangan yang awal. Maka semoga para jamaah Haji tahun ini, khususnya dari negara tercinta Indonesia, dianugerahkan kesehatan serta kelancaran dalam menyempurnakan rukun Islam. Dan semoga yang belum pernah Haji, dianugerahkan tidak lama segera berangkat menunaikan ibadah Haji.

WalLahua'lam.
Yogyakarta || Ulinuha Asnawi

Read More ->>

Hidupkan Malam Hari Raya

*Wasiat KH. Abdul Karim Lirboyo:*

*_"Hidupkan Malam Hari Raya"_*

Berikut ini amalan pada malam Hari Raya (Idul Adlha dan Idul Fitri), seperti disebut dalam kitab Kanzun Najah Was Surur, karya Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dan riwayat dawuh Syaikh Abdul Karim Lirboyo (Mbah Manab) oleh Syaikhina KH.Maimoen Zubair.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط

Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah SAW bersabda: _"Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati."_

HR. Thobaroni

عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه

Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi SAW, bersabda:

_"Barangsiapa menegakkan dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap Alloh, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati._

HR. Ibnu Majah.

*_Bagaimana cara menghidupkan/ menegakkan dua Hari Raya tersebut?_*

Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan:

*1. Syaikh Al Hafni* berkata: _"Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau memperbanyak sholat sunnah dan bacaan-bacaan dzikir._

*2. Syaikh Al Wanna’i* dalam risalahnya:

_"Barangsiapa membaca istighfar seratus kali (100×) setelah Sholat Shubuh di pagi Hari Raya, maka akan dihapus dosa-dosanya di dalam buku catatannya, dan pada hari kiamat akan aman dari siksa._

*3. Syaikh Al Wanna’i*: _"Barangsiapa membaca,_

سبحان الله وبحمده

_Subhanalloh wabihamdihi 100× pada Hari Raya, dan menghadiahkan pahalanya untuk ahli kubur, maka para ahli kubur berkata, ”Wahai Dzat Yang Maha Penyayang, rohmatilah ia, dan jadikanlah ia ahli surga”._

*4. Syaikh Al Fasyni* berkata dalam Tuhfatul Ikhwan: Dari Sahabat Annas, dari Kanjeng Nabi SAW, dawuh (yg artinya): _Hiasilah dua Hari Raya dengan tahlil, taqdis, tahmid dan takbir”._ Nabi juga dawuh: _Barangsiapa yang membaca:_

سبحان الله وبحمده

_Subhanalloh wabihamdihi 300× dan ia menghadiahkan untuk muslimin yang sudah wafat, maka seribu cahaya akan masuk di setiap kuburan, dan Gusti Alloh akan memasukkan seribu cahaya ke kuburnya jika ia meninggal._

*5. Syaikh Az Zuhri* berkata: Sahabat Anas r.a. berkata, Nabi SAW dawuh (yg artinya): _"Barangsiapa di dua Hari Raya mengucapkan:_

لا اله الا الله وحده لا شريك له، له الملك و له الحمد يحي و يميت و هو حي لا يموت بيده الخير وهو على كل شيئ قدير

_sebanyak 400× sebelum Sholat ‘Ied, maka Gusti Allooh SWT akan menikahkannya dg 400 bidadari, seakan memerdekakan 400 budak, dan Gusti Allooh SWT mewakilkan para malaikat untuk membangun kota-kota dan menanam pohon-pohon untuknya di hari kiamat._

Beliau Syaikh Az Zuhri berkata:

_“Aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari Sahabat Anas r.a. dan Anas r.a. dahulu juga berkata: “Aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari Nabi SAW.”_

*Wasiat KH. Abdul Karim Lirboyo*

Diriwayatkan dari Syaikhina Wa Murobbi Ruuhina KH.Maimoen Zubair, dari Syaikh Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur, beliau dawuh:

_“Sak makendut-makendute santri ojo nganti ora ngurip-urip malem rioyo loro, kanthi sholat ba’diyah Isya’ rong rakaat ditambah sholat witir sak rakaat”._

Artinya:

_“Senakal-nakalnya santri jangan sampai tidak menghidupkan dua malam hari raya (Idul Fithri dan Idul Adlha) dengan melaksanakan sholat sunah minimal dua rokaat setelah Isya’ dan satu rokaat witir”_
_Wallohu A’lam Bisshowab. http://wwwahamid.blogspot.co.id/2017/08/wasiat-kh-abdul-karim-lirboyo-hidupkan.html?m=0

Read More ->>

Lapang Dan Sempit

Boleh jadi Allah memberimu manfaat pada saat malam kesempitan yang tidak kau dapatkan pada siang kelapangan. “Kalian tidak mengetahui mana yang lebih bermanfaat bagi kalian.” (QS. An-Nisa :11)
-Ibnu Atha’illah al-iskadandari-

“Kesempitan” diumpamakan dengan malam hari karena pada kedua kedaan tersebut terdapat kesunyian. “Manfaat” yang dimaksud adalah manfaat ilmu dan pengetahuan. Adapun “kelapangan” diumpamakan dengan siang hari karena pada kedua kondisi tersebut manusia bertebaran ke suluruh penjuru.

Siapa yang mendapatkan kelapangan maka jiwanya akan bergejolak untuk menampakkan pengetahuan dan hal lain yang dimilikinya. Mungkin ini akan menjadi sebab ia dihijab. Beda halnya dengan orang yang mengalami kesempitan, jiwanya akan lelah dan merasa hina. Ini akan menjadi sebab Allah akan menganugerahinya bermacam kebaikan. Oleh karena itu, orang-orang ‘arif lebih mengutamakan masa sempit daripada masa lapang.

Saat sempit, jiwa tidak memiliki kesenangan dan keuntungan. Ia lebih mampu untuk menunaikan hak-hak Allah dan etika-Nya. Saat sempit, terkadang jiwa juga mengalami ketakutan dan ketidaksabaran dalam melawan kuasa Ilahi. Oleh karena itu, seorang hamba harus sadar dan tahu kadar nikmat Allah kepadanya saat sempit, sebagaimana ia mengetahuinya saat lapang. Pada dua kondisi itu, ia harus tetap bersandar kepada Tuhannya dan berbaik sangka kepada-Nya karena ia tidak mengetahui mana yang lebih bermanfaat baginya.
Allah swt berfirman, “Kalian tidak mengetahui mana yang lebih bermanfaat bagi kalian.” (QS. An-nisa:11)

Read More ->>

Maksiat Dari Syahwat Dan Maksiat Dari Kesombongan

_Dari Al Imam Sufyan Astaury RA :_

Semua maksiat yg bersumber dari syahwat sesungguhnya masih ada harapan untuk diampuni...

Dan semua maksiat yang bersumber dari kesombongan sesungguhnya tidak akan ada harapan untuk diampuni..

Karena maksiat iblis sumbernya dari sombong, dan tergelincirnya Nabi Adam karena syahwat..

_As Syaikh Ibn Hajar Al'Asqolani RA_

*عن سفيان الثوري :
كل معصية عن شهوة فإنه يرجي غفرانها ، و كل معصية عن الكبر فإنه لا يرجي غفرانها
لأن معصية إبليس كان  أصلها من الكبر ، و زلة آدم كان أصلها من الشهوة

من كتاب : الإستعداد ليوم المعاد
للإمام ابن حجر العسقلاني*

Read More ->>

Santri Vs Tukang Cukur

Santri Versus Tukang Cukur

Mahbib, NU Online |

Satu siang, di tempat cukur rambut terjadi obrolan antara si tukang cukur dengan pelanggannya. Kebetulan yang dicukur itu Zaid, seorang alumni sebuah Pesantren ternama. 

Kian lama obrolan dua orang itu kian hangat saja.  Dari tema yang mulanya ngalor-ngidul, si tukang cukur yang “abangan” itu membawa obrolan ke masalah seputar akidah.  

“Kalau menurut saya, Tuhan itu tak benar-benar ada ,“ tukang cukur memulai.

“Lho kok bisa mengatakan seperti itu?” Zaid mengejar tanya.

“Ya lihat saja kehidupan ini Mas, banyak orang yang hidupnya nelangsa, penuh masalah, ribet semrawut, bahkan saking beratnya masalah itu ada yang sampai berani bunuh diri. Katanya Tuhan itu maha Pengasih yang bakal menolong setiap hambanya,. Nah buktinya mana?”

Hmm.  Zaid terdiam. Dia tak langsung menjawab. Bukan lantaran tak mampu, tapi Zaid tengah mencari jawaban yang pas buat si tukang cukur. Dia teringat benar pesan Kiainya agar bisa menyampaikan setiap hal sesuai dengan nalar lawan bicaranya.

Hingga berapa lama, Zaid belum juga angkat bicara. Si tukang cukur hampir menyelesaikan tugasnya. Tiba-tiba Zaid melihat seorang tengah duduk di luar tempat cukur rambut. Tampang dan rambut orang itu begitu acak-acakan dan berantakan. Seberkas ide pun mengalir  di kepala Zaid.

“ Nah Pak, kalau Anda mengatakan Tuhan itu tak ada, maka saya katakan tukang cukur itu tak ada.“

“ Lho, gimana sih, wong saya itu ada di sini,” tukang cukur tak mengerti

“Pokoknya, saya yakin kalau tukang cukur itu tak ada,“ Zaid ngeyel.

“Kalau tukang cukur itu ada, lha kok masih ada orang yang rambutnya berantakan,“ jawab Zaid sambil menunjuk seorang tak jauh dari tempat itu.

“Anda ini gimana sih, dia yang di sana itu maksudnya, kalau dia rambutnya berantakan, ya sebab tak mau datang ke tempat ini, coba kalau ke sini, pasti saya rapikan,“ sergah Tukang cukur.

“Nah, seperti itu juga pak, kalau ada orang yang ditumpuk masalah dan hidupnya begitu ribet, bukan lantaran Tuhan itu tak ada, tapi sebab si pemilik masalah itu tak mau datang menghadap Tuhannya, Allah. Coba kalau datang, berserah diri, memohon ampun dan pertolongan, Allah pasti menolongnya,” jawab Zaid mantab.

Sang Tukang cukur pun terdiam seribu bahasa. Skak mat!* (In’am Al Fajar/Red: Mahbib)

 *Diadaptasi dengan perubahan seperlunya dari cerita Habib Novel bin Muhammad Alaydrus

Read More ->>

Terbitnya Cahaya Ilahi

Tempat terbitnya cahaya Ilahi adalah hati dan relung batin.
-Ibnu Atha’illah al-iskadandari-

Tempat terbitnya cahaya maknawi yang berupa bintang-bintang pengetahuan, bulan ilmu dan matahari tauhid adalah hati dan relung batin. Hati orang ‘arif seumpama langit yang di dalamnya seluruh bintang bersinar.
Cahaya-cahaya maknawi itu lebih terang sinarnya daripada cahaya-cahaya bintang sesungguhnya. Seorang ‘arif berkata, “Jika Allah membukakan tempat-tempat bersinarnya cahaya di hati para wali-Nya, niscaya cahaya matahari dan bulan akan redup oleh pancaran hati mereka. Cahaya matahari dan bulan tak sebanding dengan cahaya hati karena cahaya keduanya masih bisa dihalangi oleh gerhana, selain juga akan tenggelam di malam atau siang hari. Sementara itu, cahaya hati wali Allah tidak pernah tenggelam atau mengalami gerhana.
Asy-Syadzilli berkata,”Jika Allah menyingkap cahaya seorang mukmin yang bermaksiat, cahaya itu menyinari semua yang ada di antara langit dan bumi. Lantas bagaimana halnya dengan cahaya mukmin yang taat?”
Di antara bukti kelembutan Allah untuk seluruh makhluk adalah Dia tidak menyingkap cahaya-cahaya kaum ‘arif. Al-Mursi berkata, “jika Allah membukakan hakikat para wali-Nya, niscaya wali-wali itu akan disembah karena sifat-sifat dan watak-wataknya sama dengan sifat-sifat Allah swt.”

Read More ->>

Keajaiban Sholawat Yang Dialami Kiai Masduqie

Kisah Keajaiban Shalawat yang Dialami Kiai Masduqie Machfudh

Mahbib, NU Online |

Shalawat dan shalat jamaah adalah dua “senjata” Achmad Masduqie Machfudh. Tiap menerima aduan masalah dari masyarakat, ia selalu berwasiat untuk membaca shalawat, minimal 1000 kali setiap hari dan 10.000 kali setiap malam Jum’at.

Rais Syuriyah PBNU periode 2010-2015 yang juga pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Nurul Huda Mergosono Malang ini memiliki pengalaman menarik tentang shalawat Nabi, tepatnya pada tahun 1956, saat ia masih duduk di sebuah SLTA di Yogjakarta.

Suatu ketika, ia mendapat gangguan jin di sebuah masjid tempat belajarnya sehingga selama tiga hari Maduqie muda merasa ingin banyak makan tapi anehnya tidak bisa buang hajat. Di hari ke empat, tubuhnya pun sangat panas dan saat itu juga beliau berpesan kepada adiknya.

“Dek, nanti kalau aku mati, tolong jangan bawa pulang janazahku ke Jepara tetapi dikuburkan di Jogja saja,” pinta kiai yang wafat pada 1 Maret 2014 ini kepada sang adik. Kiai Masduqie datang ke Jogja berniat untuk mondok. Beliau khawatir syahidnya hilang jika wafat di Jogja namun jenazahnya dimakamkan di Jepara.

Sontak saja adiknya semakin khawatir kondisinya. Maka diajaklah sang kakak menemui seorang seorang kiai. “Mari kita pergi ke kiai itu, kiai yang Mas biasa ngaji di hari Ahad.”

Kiai Masduqie menerima ajakan adiknya. Pergilah beliau bersama adiknya dengan naik becak dan sampai di rumah pak kiai yang di maksud pada pukul satu malam. Ketika beliau datang, pintu rumah Pak Kiai masih terbuka. Tentu tengah malam itu sang tuan rumah sudah tidak melayani tamu, karena sejak pukul 10 malam adalah waktu khusus Pak Kiai untuk ibadah kepada Allah. Karena melihat Masduqie muda yang datang di tengah malam dengan keadaan payah, kiai pun mempersilahkan Masduqie muda beristirahat di rumah.

Masduqie muda pun tertidur di rumah kiai itu. Baru beberapa jam di rumah kiai, tepatnya pukul 3 malam, beliau terbangun karena merasa mulas ingin buang hajat. Setelah itu, rasa sakit dan panas yang dirasakan sedikit hilang.

Pada pagi harinya, beliau yang masih panas badannya bertemu dengan Pak Kiai. “Pak Kiai, saya sakit”. Bukannya merasa iba, Pak Kiai hanya tersenyum. Dan anehnya, rasa panas yang beliau rasakan hilang seketika itu. 

Pak Kiai dawuh, “Mas, sampean gendeng mas.”

“Kenapa gendeng, Yai?” tanya Masduqie muda.

“Iya, wong bukan penyakit dokter, sampean kok bawa ke dokter, ya uang sampean habis. Pokoknya kalau sampean kepengin sembuh, sampean tidak boleh pegang kitab apapun,” jawab kiai.

Jangankan membaca, menyentuh saja tidak diperbolehkan. Padahal pada saat itu, Masduqie muda dua bulan lagi akan mengikuti ujian akhir sekolah. 

“Yai, dua bulan lagi saya ujian, kok enggak boleh pegang buku,” Masduqie muda matur kepada Pak Kiai.

Seketika itu Pak Kiai menanggapinya dengan marah-marah, “Yang bikin kamu lulus itu gurumu? Apa bapakmu? Apa mbahmu?”

Masduqie muda menjawab, “Pada hakikatnya Allah, Yai.”

“Lha iya gitu!” timpal Pak Kiai.

“Lalu bagaimana syariatnya (upaya yang dilakukan), Yai?” tanya Masdqie muda lagi.

“Tiap hari, kamu harus baca shalawat yang banyak,” jawab, Pak Kiai. 

Masduqie muda kembali bertanya, “Banyak itu berapa, Yai?”

Pak Kiai pun menjawab, “Ya paling sedikit seribu, habis baca 1000 shalawat, minta ‘dengan berkat shalawat yang saya baca, saya minta lulus ujian dengan nilai bagus’.”

Ya sudah, Masduqie muda tidak berani pegang kitab maupun buku, karena memang ingin sembuh. Mendengar cerita dari Masduqie muda, Paman beliau marah-marah. “Bagaimana kamu ini? Dari Jepara ke sini, kamu kok nggak belajar?” Masduqie muda tidak berani komentar apa-apa. Karena beliau menuruti  dawuh kiai untuk tidak menyentuh kitab atau buku, beliau nurut saja. 

Menjelang beliau ujian, pelajaran bahasa Jerman, bukunya ternyata diganti oleh gurunya dengan buku yang baru. Karena masih dilarang menyentuh buku, maka beliau tetap taat titah kiai.

Setelah ujian, Masduqie muda dipanggil guru bahasa Jerman. 

Pak Guru    : Kamu her.

Masduqie   : Berapa nilai saya pak?

Pak Guru    : Tiga!

Masduqie    : Iya, Pak. Kapan, Pak?

Pak Guru    : Seminggu lagi  

Namun setelah seminggu, Masduqie muda tidak langsung mendatangi guru bahasa Jerman, karena larangan pegang buku belum selesai. Baru setelah selesai, Masduqie muda mendatangi Pak Guru. 

Masduqie    : Pak, saya minta ujian, Pak.

Pak Guru    : Ujian apa?

Masduqie    : Ya ujian bahasa Jerman, Pak.

Pak Guru    : Lha kamu bodoh apa?

Masduqie    : Lho kenapa, Pak?

Pak Guru    : Nilai delapan kok minta ujian lagi. Kamu itu minta nilai berapa?

Masduqie    : Lho, ya sudah Pak, barang kali bisa nilai sepuluh.

Dari nilai angka 3, karena shalawat, mingkem menjadi angka 8. Setelah itu, beliau tidak pernah meninggalkan baca shalawat. Itulah satu pengalaman shalawat KH Masduqie Mahfudz saat muda.

Wasilah untuk Atasi Penyakit dan Kesulitan

Pengalaman shalawat beliau lagi, yakni ketika Kiai Masduqie harus melaksanakan dinas dinas di Tarakan, Kalimantan Timur. Pada suatu hari, ada tamu pukul 5 sore, dan bilang ke Kiai Masduqie, “Saya disuruh oleh ibu, disuruh minta air tawar.” 

Kiai Masduqie mengaku masih bodoh saat itu. Seketika itu ia menjawab, “Ya, silakan ambil saja, air tawar. kan banyak itu di ledeng-ledeng itu.”

“Bukan itu, Pak. Air tawar yang dibacakan doa-doa untuk orang sakit itu, Pak,” kata si tamu. 

“O, kalau itu ya tidak bisa sekarang. Ambilnya harus besok habis shalat shubuh persis.”

Kiai Masduqie menjawab begitu karena beliau ingin bertanya kepada sang istri perihal abah mertua yang sering nyuwuk-nyuwuk (membaca doa untuk mengobati) dan ingin tahu apa yang dirapalkan. Ternyata istri beliau tidak tahu tentang doa yang dibaca abahnya di rumah. Padahal Kiai Masduqie sudah janji. 

Habis isya’ saat beliau harus wiridan membaca dalail, beliau menemukan hadits tentang shalawat. Inti hadits tersebut kurang lebih, “Siapa yang baca shalawat sekali, Allah beri rahmat sepuluh. Baca shalawat sepuluh, Allah beri rahmat seratus. Baca shalawat seratus, Allah beri rahmat seribu. Tidak ada orang yang baca shalawat seribu, kecuali Allah mengabulkan permintaanya.”

Setelah mencari di berbagai kitab, ketemulah hadits tersebut sebagai jawabannya. Lalu belaiu pun bangun di  tengah malam, mengambil air wudlu dan air segelas, setelah itu membaca shalawat seribu kali. Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidinâ Muhammad.

Setelah beliau selesai membaca seribu shalawat, beliau berdoa, ”Allahumaj’al hadzal ma’ dawâ-an liman syarabahu min jamî’il amrâdh”. Arti doa tersebut, “Ya allah, jadikanlah air ini sebagai obat dari segala penyakit bagi peminumnya”. Lalu meniupkan ke air gelas dan baca shalawat satu kali lagi. Di pagi hari, diberikanlah air tersebut kepada orang yang memintanya.

Setelah tiga hari, ada berita dari orang tersebut bahwa si penderita penyakit sudah sembuh setelah meminum air dari Kiai Masduqie. Padahal, sakitnya sudah empat bulan dan belum ada obat yang bisa menyembuhkan. Dokter pun sudah tidak sanggup menangani penyakit yang diderita orang ini dan menyarankan untuk mencari obat di luar. Anehnya, pemberi kabar itu mengatakan bahwa Kiai Masduqie selama tiga hari itu mengelus-elus perut orang yang sakit. 

Mengelus-ngelus perut? Tentu saja tidak, apalagi si penderita penyakit adalah perempuan yang bukan mahramnya. Hal itu juga mustahil karena Kiai Masduqie selama tiga hari di rumah saja. Berkat shalawat, atas izin Allah penyakitnya sembuh.

Sejak peristiwa itu di Kalimantan timur Kiai Masduqie terkenal sebagai guru agama yang pintar nyuwuk. Sampai penyakit apa saja bisa disembuhkan. Jika beliau tidak membacakan shalawat, ya istri beliau mengambilkan air jeding, yang sudah dipakai untuk wudlu. Ya sembuh juga penyakitnya. Inilah pengalaman shalawat Kiai Masduqie ketika dinas di Kalimantan.

Cerita lain, suatu ketika beliau harus ke Samarinda dengaan naik kapal pribadi milik Gubernur Aji Pangeran Tenggung Pranoto. Dalam pertengahan perjalanan melalui laut, tepatnya di Tanjung Makaliat kapal yang diinaikinya terkena angin puting beliung. Maka goyang-goyanglah kapal tersebut. Kiai Masduqie sadar, berwudlu, lalu naik ke atas kapal. Beliau ajak para awak kapal untuk mengumandangkan adzan agar malaikat pengembus angin dahsyat tersebut berhenti. Lalu berhentilah angin tersebut. Inilah salah satu pengalaman shalawat Kiai Masduqie. 

“Kalau ada orang menderita penyakit aneh-aneh, datang ke Mergosono, insya Allah saya bacakan shalawat seribu kali. Kalau ndak mempan sepuluh ribu kali, insyaallah qabul,” kata Kiai Masduqie saat pengajian di Majelis Riyadul Jannah.

“Berkat shalawat Nabi, sampean tahu sekarang, saya bangun pondok sampai tingkat tiga, nggak pernah minta sokongan dana masyarakat, mengedarkan edaran, proposal nggak pernah. Modalnya hanya shalawat saja. Uang yang datang ya ada juga, tapi nggak habis-habis. Itu berkat shalawat,” lanjut Kiai Masduqie dalam pengajiannya.

Kisah lainnya, suatu ketika, seorang bidan mengadu kepada Kiai Masduqie tentang suaminya yang pergi meninggalkannya karena terpikat dengan wanita lain. Ia berharap suaminya bisa kembali. Abah, demikian para santrinya menyapa, menjawab bidang tersebut dengan tegas menganjurkan untuk baca shalawat. Bidan pun secara istiqamah mengamalkannya, dan dalam selang beberapa lama suaminya kembali seraya bertobat.

Kiai Masduqie memiliki sembilan putra/putri ini yang di samping sarjana juga bisa membaca kitab semua. Saat anak beliau ada yang mau ujian, di samping putranya juga disuruh baca shalawat, belaiu juga membacakan shalawat untuk kelancaran dan kesuksesan putra-putrinya.

Kiai Masduqie pernah dawuh, ”Berkat shalawat Nabi SAW, semua yang saya inginkan belum ada yang tidak dituruti oleh Allah. Belum ada permintaan yang tidak dituruti berkat shalawat Nabi. Semua permintaan saya terpenuhi berkat shalawat”. 

Shallu ‘alan Nabi Muhammad! Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammad.

Indirijal Lutofa, Santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Nurul Huda Mergosono, Malang dan mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN Malang. Kisah ini diperoleh pendengaran langsung penuturan Kiai Masduqie saat memberikan penggajian di Majlis Ta'liim wal Maulid Riyadhul Jannnah Malang, Jawa Timur dan kisah yang dituturkan putranya.

Read More ->>

Kiyai Umar Bin Abdul Mannan Mangkuyudan

Mahbib, NU Online |

Di antara maziyyah, keistimewaan Kiai Umar bin Abdul Manan, Mangkuyudan, Solo adalah kepiawaiannya membawa diri sehingga dapat menjaga perasaan orang lain dengan cara-cara yang indah. Dari keluarga, tamu, santri, tetangga, orang miskin, kaya, pejabat, rakyat, muslim atau nonmuslim semua dihormati Kiai Umar dengan baik. 

Dalam Ad Durrul Mukhtar, sebuah buku karya KH Ahmad Baedlowie Syamsuri yang mengisahkan manaqib Kiai Umar diceritakan bahwa Kiai Umar adalah orang yang rutin menjalankan puasa sunnah Syawal selama 6 hari dengan dimulai setiap tanggal 2 Syawal. Padahal, di sisi lain, hari-hari seperti itu Kiai Umar juga sedang open house, tamu dari berbagai daerah sedang banyak berdatangan dengan keperluan silaturahim, sowan Lebaran. 

Namun, bagaimana sikap para tamu ketika mereka mengetahui bahwa tuan rumah yang didatangi dalam keadaan puasa? Hampir bisa dipastikan mereka tak akan leluasa menyantap sajian yang sudah berada di depan mata. Siapa pun tamunya, bukankah ini merupakan sedikit rintangan?

Namun Kiai Umar tidak kekurangan cara supaya para tamu dapat menikmati hidangan tanpa mereka sadar bahwa kiai sedang berpuasa. Kiai Umar selalu menyiapkan setengah gelas air minum yang disajikan di hadapannya. 

Sewaktu kiai mempersilahkan para tamu untuk menikmati sajian ataupun minuman “monggo-monggo, silahkan!”, Kiai Umar juga sembari mengangkat gelas yang telah disiapkan dengan menyentuhkan bibir gelas yang ia pegang naik ke atas hingga menempel pada bibir kiai. Dengan begitu, tak ada tamu yang merasa bahwa kiai adalah orang yang berpuasa. Mereka juga tak ada yang sadar bahwa air setengah gelas yang di hadapan kiai hanyalah air fantasi saja. Yang mengetahui ini hanyalah keluarga atau orang-orang terdekatnya saja.

Beginilah di antara potret orang yang mengikuti sunah-sunah Nabi dengan cara elegan dan berhati-hati. Tidak hanya berhenti pada boleh atau tidak boleh menurut kacamata syari’at, tapi adab dan tata adat masyarakat juga selalu mereka pegang dengan kuat. 

Di sini, minimal dapat ambil pelajaran. Pertama, bahwa Kiai Umar adalah pengamal puasa sunah 6 hari di bulan Syawal di mana pahalanya sama dengan puasa setahun penuh. Kedua, Kiai Umar adalah orang yang hormat kepada tamu dengan penghormatan yang istimewa. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad, yang artinya “Barangsiapa iman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya”. (Ahmad Mundzir)

Read More ->>

Membeli Kitab

Dalwa Dakwah:
📎 MEMBELI KITAB DAPAT MEMPERMUDAH RIZQI

شِراء الكُتب مع النِّية الحسنة مِن أسباب سِعَّة الرِّزِق ويُورِث صاحبه الغنى. كان الأستاذ محمد الخانجي صاحب مكتبة الخانجي شغوفا بتحصيل الكتب وشرائها.. وكان عنده شقتان ملأهما بالكتب. وكان يقول: "شراء الكتب يعود على صاحبه بعشرة أضعاف الثمن مجرب قلت: وهو كذلك مجرب

Membeli kitab dengan niat yang baik merupakan sebab akan luasnya rizqi dan menyebabkan kekayaan bagi pemiliknya.

Ustadz Muhammad al-Khaniji, pemilik penerbit Maktabah al-Khaniji sangat gemar mengoleksi dan membeli kitab. Ia punya dua rumah yang penuh dengan kitab. Ia sering berkata, membeli kitab akan mendatangkan uang berlipat-lipat daripada harga yang dibeli. Ini mujarab. Aku berkata, ini mujarab, alias terbukti.

_________________ (Habib Salim Asy-Syatiri)

Read More ->>

About Me

maqolun náhihuin
Lihat profil lengkapku